Untuk Kamu yang Tak Akan Pernah Sadar

Ini semua gara-gara kamu!

Kamu sengaja menghancurkan hubunganku dengan ibuku sendiri. Benar kataku, kamu itu manusia setengah iblis! Bagus! Sakiti saja kami terus-menerus! Siksa saja sampai hatimu puas! Karena cuma itu yang membuatmu bahagia, betul bukan?

Kamu sengaja membuat banyak perkara dan bersandiwara seolah-olah aku yang menjadi dalang utama dari masalah yang kamu hadapi. Hingga akhirnya, ibu melaknatku. Seharusnya kaulah yang dilaknatnya!

Terus saja melakukan monopoli dalam keluargaku! Tetap lakukan pemaksaan! Paksa saja kami menaati seluruh perintahmu! Terus saja kamu berkuasa! Ya ... kupikir ... kekuasaanmu hanya akan lekang ketika kamu mati. Ya, hanya kematianmu saja yang mampu melenyapkan kekuasaanmu di muka bumi ini. Bukan begitu, Anak muda?

Mengingat kamu masih muda, sehat, segar, lagi lincah, tentu kematianmu masih lama. Jadi, kekuasaanmu masih masih akan tetap ada dalam keluargaku. Kekuasaan yang bahkan mampu menundukkan ayahku. Benar kataku, kamu itu manusia setengah iblis--

--ah, aku curiga! Jangan-jangan memang kamu iblis sepenuhnya, tetapi kamu menyamar jadi manusia lalu menyusup dalam keluarga kami.

Tulisan yang bercetak miring tak usah dihiraukan.