Semoga saja, ya? Amin!
Ada yang bilang bahwa SNMPTN itu bagaikan undian. Berharap diterima dari jalur SNMPTN sama dengan berharap memenangkan undian yang hasilnya tidak dapat diprediksi. Apa benar begitu?
Hm ... mengingat SNMPTN juga memiliki kriteria tertentu, jadi, menyamakan SNMTPN dengan undian tentulah merupakan hal yang terkesan lucu. Memang tidak ada yang benar-benar tahu apa kriteria dalam menerima calon mahasiswa baru melalui jalur yang dahulu disebut PMDK ini, kecuali panitia penyelenggara dan pihak internal universitas. Walaupun demikian, ada yang mengatakan bahwa nilai rapor dan UN yang bagus saja tidaklah cukup apabila di universitas dan jurusan yang kita tuju baru memiliki sedikit alumni bahkan tidak memiliki alumni sama sekali.
Secara pribadi, aku tetap berusaha tenang dalam menunggu hasil SNMPTN. Inilah kicauan-kicauanku melalui Twitter, yang juga sekaligus menjadi doaku.
Yang paling penting adalah mempersiapkan mental dlm menerima hasil SNMPTN. Sehingga ...
— Tya Napitupulu (@sweetya96) May 26, 2014
... bila diterima, kita tak lantas jumawa, tetapi bila ditolak, kita juga tak kecewa. Semoga kita sukses, Kawan!
— Tya Napitupulu (@sweetya96) May 26, 2014
Ya, doaku memang tidak muluk-muluk. Jauh di lubuk hatiku, aku begitu ingin mendapatkan kursi SNMPTN untuk Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, tetapi aku harus realistis. Nilai UN-ku memang tidak begitu mendukung, meskipun nilai raporku termasuk stabil dan baik, walaupun bukan yang terbaik di kelas. Akan tetapi, salah seorang mahasiswi dari jurusan dambaanku itu juga berasal dari SMA yang sama denganku, dan juga dua foto ini kembali membuatku berani sedikit berharap.
Sumber foto: Akun Twitter @info_SNMPTN |
Sumber foto: Akun Twitter @seputarkampus |
Intinya, jurusan dan universitas tujuan tidak masuk sepuluh PTN favorit pilihan siswa di SNMPTN 2014. Ya ... semoga saja ini semua pertanda dari kabar baik. Walaupun demikian, doaku tetap satu: kiranya Ia yang menciptakanku akan senantiasa menguatkan mentalku, tak peduli apapun kabar yang kuterima besok—
—walaupun aku tetap menantikan datangnya kabar baik.
No comments:
Post a Comment
Mau sambil diskusi, silakan ... mau sambil promosi, silakan juga ... yang penting tetap menjaga tatakrama di dunia maya.