Translate

Thursday, July 17, 2014

Setelah 16 Juli 2014

Jadi, pengumuman hasil SBMPTN telah berlalu. Sebagian besar peserta ujian sudah mengetahui hasilnya. Tidak terlalu banyak kabar baik kudengar. Hm ... wajar juga, karena memang kuota SBMPTN lebih sedikit daripada SNMPTN, sementara jumlah pesaing jauh lebih banyak.

Lalu apa kabar dengan dua orang yang kusebut-sebut di dalam tulisan Untuk Mereka Berdua yang Telah Memotivasiku?

Sama-sama gagal, Kawan! Mereka sama-sama gagal.

Yang membedakan adalah ... jika si L memutuskan berhenti berharap pada PTN (dia memang memang sudah lulus seleksi di Universitas Dharma Persada di Jakarta Timur), maka si N masih optimis untuk lulus SIMAK UI.

Jadi, aku masih harus bersabar menunggu kabar baik darinya pada 23 Juli 2014, sehari setelah pengumuman pemenang Pilpres 2014.

Kecewa? Pasti. Pasti aku kecewa dengan hal ini. Harapanku begitu besar pada mereka, begitu meluap-luap rasanya. Aku sudah sering membayangkan saat-saat nanti di perkuliahan. Sama-sama berbagi ilmu di Perpustakaan FIB UI, makan siang bersama di Kantin Sastra, dan mengikuti berbagai festival yang diselenggarakan di fakultas kami.

Setelah 16 Juli berlalu, semua itu hanya menjadi imajinasi belaka.

Walaupun demikian, ada satu hal yang dapat kupelajari dari peristiwa ini, yaitu tetap berserah kepada Tuhan, apapun yang terjadi. Aku harus belajar mempercayai bahwa rencana Tuhan lebih indah. Ya, aku harus berlapang dada dengan putusan Tuhan. Tuhan punya hak prerogatif mengatur hidup kita, tetapi aku harus belajar untuk percaya bahwa tidak ada rancangan-Nya yang mencelakakan kita.



Salam,
Tya N.

No comments:

Post a Comment

Mau sambil diskusi, silakan ... mau sambil promosi, silakan juga ... yang penting tetap menjaga tatakrama di dunia maya.