Ujian Nasional (Lagi)

Ujian Nasional (2009)
Sumber: www.flickr.com/people/nugieshare/

Ujian Nasional. Iya, sekarang, aku sedang menghadapinya. Iya, lagi-lagi, aku harus bertempur menaklukkan soal-soal yang kata Pak Mohammad Nuh akan dibuat setara dengan ujian-ujian dunia (standar internasional)

Soal #UN2014 berbeda dg tahun2 sebelumnya. Kini, kami merujuk kpd metode TIMSS dan PISA u/ ukur kemampuan pengetahuan standar internasional
— Mohammad Nuh (@Mohammad_Nuh_) April 14, 2014

Iya, memang soal UN tahun ini lebih sulit daripada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan lebih sulit daripada soal-soal Try Out. Ini aneh, karena biasanya justru soal-soal Try Out yang dibuat lebih susah dari UN, supaya murid-murid lancar mengerjakan soal-soal yang akan ikut menentukan kelulusan. Oh my ...!

Pak Nuh baru kejedot apa tuh kepalanya, sampai-sampai berlagak sok jago membuat soal UN berstandar dunia. Masih banyak pelajar di pelosok sana yang bersekolah ala kadarnya, bahkan harus susah payah untuk tiba di sekolah. Seharusnya, fasilitas pendidikan dululah yang harus diperbaiki, lalu buatlah kurikulum yang berstandar internasional. Maka, soal-soal UN tinggal menyesuaikan.

Setidaknya, ya ... bersyukur juga karena LJUN tahun ini berkualitas lebih baik. Lebih tebal, hampir mendekati ketebalan LJUN yang aku pakai dulu ketika UN SMP (tahun 2012).

Ah, lama-lama lelah juga curhat tentang UN. Lagipula, memangnya pemerintah peduli dengan suara hati pelajar?

Sungguh, aku merindukan sosok pemimpin yang membuat kebijakan sambil mempertimbangkan suara hati para pelajar.

Artikel terkait

• Skor PISA Jeblok, Kemdikbud Janji Tidak TInggal Diam
• Ketika Pendidikan Indonesia Terdikte PISA
• Kalau Hujan, Mungkin Kami Tidak Bisa Ikut Ujian Nasional
• Dua Jam Jalan Kaki Demi Ujian Nasional
• Pelajar: UN Matematika Bikin Mumet