Translate

Monday, May 19, 2014

Malam Hari Menanti Kepastian.

Ini sudah tanggal 19 Mei 2014, malam Selasa. Hanya dalam hitungan jam, kita telah menyongsong pagi. Semoga saja sang mentari pagi dapat memancarkan sinar sekaligus energi kebahagiaan yang sanggup membuat kita berderai tawa.

Esok pagi, kita, para peserta Ujian Nasional SLTA, akan mengetahui hasil jerih payah kita. Amat dimaklumi apabila kita menghabiskan malam ini dengan berharap-harap cemas, tetapi jangan lupa untuk tetap bersandar dan yakin dengan Kuasa-Nya.

Menjelang hari pengumuman kelulusan, aku hanya punya satu permintaan kepada Dia Yang Telah Menciptakanku. , Aku hanya minta agar seluruh siswa dan siswi di sekolahku, lulus semua. Ya, yang penting lulus tanpa terkecuali! Itu bukan permintaan yang muluk, bukan?

Aku tak berani meminta yang macam-macam, karena aku sungguh menyadari bagaimana proses belajarku dan teman-temanku selama ini. Kami lebih banyak berfoya-foya dengan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Kami tak rutin belajar, malah kami senang jika dalam satu hari tak ada satupun guru mengajar. Kami lebih suka menghabiskan banyak waktu di kantin untuk makan-makan dan bersenang-senang daripada berada di perpustakaan dan tanpa lelah berusaha menaklukkan soal-soal yang begitu sulit. Kami membolos pada waktu pendalaman materi dengan alasan belajar di rumah terasa lebih menyenangkan, padahal, di rumah, kami hanya makan dan tidur saja. Pada akhirnya, kami menyadari satu hal, bahwa rupanya kami tak pandai mempertanggungjawabkan nikmat dari Tuhan Yang Maha Baik. Sungguh kami memohon pengampunan dari-Nya.

Esok hari, 20 Mei 2014, semoga aku, teman-temanku, dan kamu yang sedang berharap-harap cemas menanti status kelulusan benar-benar dapat tersenyum semringah. Kecemasan ini dapat berganti  derai tawa dan senyum bahagia tatkala menerima amplop yang menyatakan bahwa kita sudah LULUS!!! Lalu, semua orang memeluk serta menyalami kita seraya mengucapkan, "selamat, ya, kamu sudah tamat SMA/SMK!"

Selanjutnya, semua ini akan menjadi kenangan indah, yang mana hikmahnya dapat kita resapi betul, biar semua hikmah itu menjadi bekal bagi kita untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Kelak kita akan tersenyum kembali jika mengingat-ingat semua kenangan itu, terlebih jika anak dan cucu kembali mendengar kisah-kisah kita. Dari kisah-kisah hidup kita itu, bolehlah mereka memetik pelajaran hidup yang nantinya juga bermanfaat bagi mereka (kenapa aku justru terlalu jauh berpikir? Sampai ke anak dan cucu malah sidah kupikirkan, aneh-aneh saja!)

Semoga, esok hari, kita akan mendapat kabar baik. Amin!!!

No comments:

Post a Comment

Mau sambil diskusi, silakan ... mau sambil promosi, silakan juga ... yang penting tetap menjaga tatakrama di dunia maya.