Entah sudah berapa lama aku mengabaikan blog ini. Sekarang, aku jadi bingung mau mulai menulis apa lagi ... rasanya kaku sekali untuk mulai nge-blog mengingat aku vakum dalam jangka waktu lama. Alhasil, kualitas tulisanku menurun....
Hm ... jadi, hari ini aku memutuskan menulis pertama kali mengenal sosok gadis yang satu ini.
Jadi, pertama kali aku "menyadari" sosok Rena Nozawa pada bulan Mei 2012. Aku tidak ingat secara persis bagaimana akhirnya aku mengenal sosok gadis kelahiran 6 Mei 1998 ini, seingatku, pertama kali aku mengenal Rena melalui sebuah majalah yang membahas tentang JKT48.
Saat melihat foto Rena dalam majalah tersebut, aku langsung mencari tahu akun twitter Rena Nozawa and I stalking Rena's twitter timeline(kenapa tiba-tiba aku jadi sok bule?). Waktu itu, Rena belum fasih berbahasa Indonesia. Jadi, akupun kesulitan memahami isi tweet Rena, karena saat itu, Rena lebih banyak "berkicau" menggunakan Bahasa Inggris dan Jepang.
Saat pertama kali “menemukan” Shania di Twitter, aku langsung menggemari Shania. Lain halnya dengan Rena. Butuh waktu beberapa lama bagiku memantapkan diri untuk konsisten mendukung Rena.
Rena Nozawa. Bagiku … ia adalah sosok rupawan. Kepolosan Rena membuatku sering merasa gemas kepada Rena. Di media massa, Rena terkesan lebih “kalem” dibandingkan Shania, oshimen pertamaku.
Besar kemungkinan bahwa sebelum bergabung dengan JKT48, ia belum berpengalaman di bidang showbiz, berbeda halnya dengan Shania yang sejak kecil sudah merintis karier di bidang ini. Hal ini membuatku merasa sangat tidak adil jika membandingkan kualitas entertaining seorang Rena dengan seorang Shania.
Baru-baru ini, aku bahkan mendengar kabar bahwa Rena bisa bermain biola dan gymnastic! Wow! Pantas saja badannya begitu luwes saat menari.
Sejujurnya, rasa kasihku terhadap para oshimen-ku (Shania dan Rena)berupa kasih fillia, yaitu jenis kasih yang didasari karena ada hubungan persahabatan. Ya … bisa kukatakan kalau aku menganggap dia sebagai “sahabat”. Ia adalah sosok sahabat yang memberi inspirasi dalam kepolosan dan usaha keras Rena untuk tetap survive bersama JKT48.
Untuk saat ini, aku lebih memfokuskan diri mendukung Rena ketimbang Shania. Tapi aku tidak oshihen (berhenti mendukung oshimen). Perhatianku lebih condong kepada Rena Nozawa karena menurutku, saat ini Rena membutuhkan dukungan lebih banyak ketimbang Shania. Lagipula … saat ini Shania sudah memiliki lebih banyak penggemar dan lebih banyak tampil di depan publik (jika dibandingkan dengan Rena).
Sekarang … aku bingung mau menulis apa lagi mengenai Rena Nozawa. Sepertinya cukup sekian tulisanku ini. So, keep support our JKT48!!
See you next time, Readers!
Hm ... jadi, hari ini aku memutuskan menulis pertama kali mengenal sosok gadis yang satu ini.
Jadi, pertama kali aku "menyadari" sosok Rena Nozawa pada bulan Mei 2012. Aku tidak ingat secara persis bagaimana akhirnya aku mengenal sosok gadis kelahiran 6 Mei 1998 ini, seingatku, pertama kali aku mengenal Rena melalui sebuah majalah yang membahas tentang JKT48.
Saat melihat foto Rena dalam majalah tersebut, aku langsung mencari tahu akun twitter Rena Nozawa and I stalking Rena's twitter timeline
Saat pertama kali “menemukan” Shania di Twitter, aku langsung menggemari Shania. Lain halnya dengan Rena. Butuh waktu beberapa lama bagiku memantapkan diri untuk konsisten mendukung Rena.
Rena Nozawa. Bagiku … ia adalah sosok rupawan. Kepolosan Rena membuatku sering merasa gemas kepada Rena. Di media massa, Rena terkesan lebih “kalem” dibandingkan Shania, oshimen pertamaku.
Besar kemungkinan bahwa sebelum bergabung dengan JKT48, ia belum berpengalaman di bidang showbiz, berbeda halnya dengan Shania yang sejak kecil sudah merintis karier di bidang ini. Hal ini membuatku merasa sangat tidak adil jika membandingkan kualitas entertaining seorang Rena dengan seorang Shania.
Baru-baru ini, aku bahkan mendengar kabar bahwa Rena bisa bermain biola dan gymnastic! Wow! Pantas saja badannya begitu luwes saat menari.
Rena mempertunjukkan bakat gymnastic dalam acara Meet and Greet dengan para penggemarnya di JKT48 Theater |
Sejujurnya, rasa kasihku terhadap para oshimen-ku (Shania dan Rena)berupa kasih fillia, yaitu jenis kasih yang didasari karena ada hubungan persahabatan. Ya … bisa kukatakan kalau aku menganggap dia sebagai “sahabat”. Ia adalah sosok sahabat yang memberi inspirasi dalam kepolosan dan usaha keras Rena untuk tetap survive bersama JKT48.
Rena dalam Meet and Greet dengan penggemar di JKT48 Theater |
Untuk saat ini, aku lebih memfokuskan diri mendukung Rena ketimbang Shania. Tapi aku tidak oshihen (berhenti mendukung oshimen). Perhatianku lebih condong kepada Rena Nozawa karena menurutku, saat ini Rena membutuhkan dukungan lebih banyak ketimbang Shania. Lagipula … saat ini Shania sudah memiliki lebih banyak penggemar dan lebih banyak tampil di depan publik (jika dibandingkan dengan Rena).
Sekarang … aku bingung mau menulis apa lagi mengenai Rena Nozawa. Sepertinya cukup sekian tulisanku ini. So, keep support our JKT48!!
See you next time, Readers!
No comments:
Post a Comment
Mau sambil diskusi, silakan ... mau sambil promosi, silakan juga ... yang penting tetap menjaga tatakrama di dunia maya.