Translate

Friday, February 6, 2015

FLASHBACK: Ulang Tahun Ibu Tri

Kue ulang tahun Ibu Tri, birthday cake, homeroom birthday, platinum
Kue ulang tahun Ibu Tri
Gue masih ingat banget ketika tepat setahun lalu, kelas gue sengaja bikin kejutan-tapi-gagal buat ulang tahun wali kelas tercinta, Ibu Tri.
Rencana kejutan itu dimulai ketika anak-anak kelas XII IPS 1 yang menyebut diri sebagai Platinum pura-pura bikin surat protes (waktu itu kita pura-pura memprotes salah satu kebijakan sekolah). Terus, gue dan Nadia, teman sebangku gue, diminta teman-teman untuk menyampaikan surat protes itu kepada Ibu Tri dengan harapan Ibu Tri bakal marah-marah. Ternyata semua itu nggak mempan, soalnya beliau ngeh bakal dikerjai. Usut punya usut pula, rupanya sudah ada kelas lain yang duluan memberi kejutan ulang tahun kepada Bu Tri. Jadilah beliau paham tanda-tanda bakal dikerjai anak murid itu kayak gimana. Gatotlah ... gatot!!!

Tapi beliau ngerti, kok, kalau kita emang punya niat baik, yaitu merayakan ulang tahun beliau. Jadi, beliau tetap naik ke lantai dua, ke kelas kita.

Ibu Tri mau tiup lilin tapi usir lalat dulu pakai penghapus papan tulis
Mau tiup lilin, tapi ...

Ibu Tri bersama Hana, salah satu murid XII IPS 1

Selesai potong kue, Ibu Tri turun ke lantai satu dan mungkin langsung kembali ke rumah. Sementara, di kelas, kami masih rebutan kue ulang tahun. Iya, rebutan. Sebenarnya udah dipotong merata, tapi begitulah, walaupun udah berusaha dibagi dengan adil, toh anak-anak tetap rebutan kue. 

Kalo di dalam foto ini, gue masih enjoy sama lempar-lemparan kue.

Ujung-ujungnya malah jadi lempar-melempar kue, dan bagian ini yang justru paling nggak gue suka. Soalnya, daya refleks gue nggak bagus, jadi, gue kena kue melulu. Badan gue dipenuhi krim-krim kue dan otomatis badan gue rasanya serba lengket, serba nggak enak banget!!! Akhirnya gue nangis, soalnya gue nggak suka dikerjain kayak gitu. Sedangkan gue aja sengaja merahasiakan ulang tahun gue supaya jangan dikerjain pas ulang tahun. Akhirnya, teman-teman minta maaf sama gue (gue yang merasa nggak enak hati, akhirnya ikut minta maaf juga karena nangis gegara dikerjain).

Gue childish banget, sumpah, deh!




Tepat pada hari ini, 6 Februari 2015, Bu Tri kembali berulang tahun. Selamat ulang tahun (lagi), ya, Bu! Tetap sehat, ya, Bu, supaya tetap bisa berdedikasi untuk bangsa dan negara ^^

Thursday, January 15, 2015

Soal UAS SMA IPS - Sejarah (2014)

Iya, ini soal yang aku kerjakan pada tahun lalu, barangkali bisa dipakai buat belajar. Aku cuma punya yang Paket B. Beberapa soal emang udah aku jawab, tapi jawabanku belum tentu benar, jadi, ya ... silakan dikoreksi sendiri, ya! Kalo emang nggak ngerti, kamu bisa coba diskusi/tanya-tanya guru, teman, atau tutor kamu di tempat les/bimbel, atau buka lagi buku cetak Sejarah kamu. Aku nggak begitu menyarankan kamu buat tanya Mbah Google, karena banyak info yang kurang terpercaya di sana


Selamat belajar, semoga sukses!!!

Monday, November 17, 2014

FLASHBACK: Resepsi Pernikahan Bang Grace dan Kak Octa


Tak terasa, sudah setahun berlalu, kakak sepupuku, Bang Graceman (Grace) dan Kak Octa membina rumah tangga. Tepat pada tahun lalu, kami merayakan resepsi pernikahan mereka. Begitu banyak momen-momen tak terlupa pada acara resepsi itu. Untunglah, beberapa momen itu terabadikan dalam kumpulan foto berikut ini.
Sang Pengantin, Bang Grace dan Kak Octa
Resepsi Pernikahan, keluarga pengantin berfoto bersama
Keluarga Pengantin
Resepsi Pernikahan
Dari kiri ke kanan: Aku, pamanku, adikku, tanteku, dan ibuku
Resepsi Pernikahan
Ayah dan Ibu
Ayah dai Ibuku
Resepsi Pernikahan
Resepsi Pernikahan
Adikku, Samuel (kiri) & Kakakku, Tamasari (kanan)

Untuk melihat lebih banyak foto, silakan lihat sendiri di Facebook aku. Aku munculkan dalam dua album foto, yaitu A Newlywed dan Wedding Reception.


Sunday, November 9, 2014

Akhirnya Naruto Tamat

Akhir komik Naruto

Hahaha ... iya, baru tamat, ya? Rasanya masih ga percaya.

Gue bisa bilang kalau manga ini berakhir bahagia, walaupun ga sepenuhnya memenuhi harapan gue. Tapi ... ya ... ga apa-apa, deh! Masashi Kishimoto, kan, manusia biasa, jadi, dia ga mungkin bisa membahagiakan semua orang.

Ya ... lagipula, gue cuma komplain dengan hal yang agak remeh-temeh. Gue sebenarnya ga suka dengan kenyataan bahwa Sasuke dan Naruto kehilangan sebelah tangan mereka. Gue juga ga suka dengan model rambut Sasuke yang akhirnya malah mirip Madara. Mungkin karena gue udah cinta banget sama model rambut Sasuke yang "agak berjambul" itu. Hihihi....

naruto favourite quote
Kutipan favorit gue dari Naruto

Manga Naruto berakhir dan awalnya, hal ini membuat gue bahagia, karena Kishimoto-sensei berhasil menuntaskan karyanya, apalagi manga ini nampaknya dipaksain untuk tetap ongoing, sampai akhirnya gue sempat jenuh mengikuti manga juga anime Naruto.

Tapi, Twitter Timeline gue "bereaksi" berbeda. Ternyata banyak penggemar yang merasa sedih-pake-banget gara-gara Naruto tamat. Reaksi-reaksi itu sukses mempengaruhi perasaan gue. Akhirnya, gue justru ga rela Naruto berakhir.

(Kenapa gue jadi plin-plan begini?)

Ya ampun ... ternyata gue sebegitu cinta dengan komik berseri asal Jepang ini! Bahkan, waktu gue kelas 5 SD, gue rela belajar lebih awal dari biasanya supaya sempat nonton Naruto. Padahal, sebenarnya gue masih capek dan rasanya pengen tidur siang aja. Waktu SMP, sepulang dari gereja, gue langsung duduk manis di depan TV dan nonton Naruto Shippuden.

Manga dan anime Naruto jugalah yang bikin gue mulai benar-benar suka budaya Jepang. Rasanya senang banget bisa ketemu orang-orang yang juga sama-sama suka budaya Jepang, gue jadi punya teman ngobrol. Ya ... walaupun gue bukan otaku dan ga rajin nonton anime dan manga, tapi selain Naruto, gue juga mengikuti anime dan manga yang lain (meskipun pada akhirnya berhenti di tengah jalan karena bosan).

Makanya, waktu musibah gempa bumi dan tsunami menyerang Sendai, Fukushima, Jepang, pada 11 Maret 2011, gue langsung merasa was-was, apalagi waktu itu ada desas-desus Masashi Kishimoto telah meninggal. Kishimoto-sensei juga ga langsung membuat konfirmasi keadaan dia saat itu, jadi, gue udah berpikir, "ya udah, deh, akhir cerita Naruto bakal 'menggantung' gitu aja." (Hal ini juga yang bikin gue merasa makin ga percaya kalau Kishimoto-sensei berhasil menyelesaikan karyanya selama hampir lima belas tahun)

Ya ... tapi manga ini belum benar-benar berakhir. Rencananya, bakal ada spin-off dari manga Naruto yang menceritakan generasi anak-anak Naruto dkk. Ya ... memang ga panjang, rencananya cuma 30 chapters. Tapi ga masalah, sih, yang penting gue tau gimana kehidupan generasi selanjutnya di Desa Konoha dan sekitarnya.

Sebenarnya ... gue udah sempat jenuh ngikutin Naruto yang ga tamat-tamat juga. Sempat kesal juga sama sang mangaka karena terlalu lama mengulur waktu. Sasuke yang tadinya udah sempat jahat, tiba-tiba jadi baik, kemudian menjadi jahat lagi. Ah, elah!

Ya ... menurut gue, seharusnya cerita itu ga usah diulur-ulur. Kalau mau bikin Sasuke jahat, ya ... bikin jahat aja sampai akhirnya dia berduel dengan Naruto! Kalau dengan pola baik-jahat-baik-jahat, kan, rasanya gimana ... gitu! Ah, sudahlah! Tak ada gunanya lagi dibahas, toh manga-nya udah tamat juga, kan?

Tamatnya Naruto ini cukup menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan J-lovers. Sebagian besar akun Twitter yang membahas budaya Jepang, anime, dan manga membahas tamatnya Naruto. Teman-teman yang satu jurusan sama gue juga banyak ngomongin tamatnya Naruto. Bahkan adik gue yang ga suka Naruto juga tau Naruto udah happy ending.

Oh, ya, baru kemarin sore (Sabtu, 8 November 2014) gue menemukan dua gambar menarik (kayaknya sebagian besar fans Naruto dan One Piece tau ini, deh).

Sumber foto
Sumber foto

























Ngerti, kan, maksud gue apa?

Tapi gue paling senang gambar One Piece-nya sendiri. Gue suka dengan pesan rahasia yang disisipkan Eichiiro Oda dalam gambar tersebut. Pesan rahasia tersebut adalah ナルとおつカレ三でした (Naruto otsukaresamadeshita), yang menurut tweeps berarti, "terima kasih atas usaha kerasmu, Naruto!"

Gue penasaran, apa pada tahun 2020 gue masih kangen Naruto, ya? Hm....

Wednesday, September 17, 2014

Dibelenggu

Kamu baru saja membelengguku, Sayang
Tetapi aku tak dapat melepaskan belenggumu
Belenggumu terlalu kuat
Membuat dadaku terasa sesak
Adakah cara untuk melepas belenggumu ini, Sayang?

Tuhan...
Aku lelah
Lelah karena belenggunya  terus mengikatku
Sampai kapankah aku harus terikat dalam belenggunya, Tuhan?
Sungguh ... aku lelah

Tuesday, September 2, 2014

[CURHAT MAHASISWA] Hari Pertama Sang Mahasiswa Baru (MaBa)

Akhirnya ... gue kuliah juga!

Sejujurnya, gue masih ga nyangka bakal kuliah perdana di Universitas Indonesia. Rasanya masih kayak mimpi, Cuy! Ya ... walaupun ... gue belum bisa berlega hati sepenuhnya karena harus melewati masa orientasi tingkat jurusan, sehingga gue harus pakai nametag selama satu bulan ini sekaligus menyelesaikan tugas-tugas dari kakak-kakak senior. Tapi ... gue mesti tetap bersyukur, karena masih banyak orang-orang di luar sana yang belum atau malah ga pernah bisa kuliah.

Kuliah perdana gue dimulai pada hari Senin, 1 September 2014 dengan mata kuliah pengembangan kepribadian terintegrasi (MPKT). MPKT ini merupakan mata kuliah wajib tingkat universitas dan terbagi menjadi dua, MPKT A dan B. MPKT A itu intinya belajar tentang humaniora, PPKN, belajar bikin makalah, ya ... pokoknya IPS bangetlah! Gue bakal belajar MPKT A selama semester pertama. Lain lagi dengan MPKT B, ini mata kuliah yang IPA banget! Gue bakal ketemu lagi dengan Matematika, Fisika, Kimia, dan hal-hal yang udah gue jauhi sejak SMA. MPKT B ini sendiri bakal gue pelajari pada semester kedua.

Namanya kuliah perdana, ya ... harus dijalani dengan semangat, dong! Itu sebabnya, gue datang pagi-pagi banget, supaya ga telat. MPKT A itu adalah kesempatan gue buat kenalan dengan maba-maba dari jurusan berbeda, karena kelas MPKT (baik A atau B) isinya maba-maba lintas jurusan (di beberapa fakultas lain malah bisa juga berisi maba-maba lintas fakultas, karena kadang-kadang, maba dari dua fakultas digabung dalam sebuah kelas MPKT).

Gue tiba di laboratorium komputer kira-kira jam setengah delapan dan pintunya belum dibuka (iya, MPKT itu selalu dilaksanakan di lab. komputer). Jadi, gue nunggu di depan lab. Gue duduk lesehan bareng maba-maba yang juga satu kelas dengan gue. Gue manfaatin kesempatan ini buat kenalan dengan mereka. Iya, dong, harus kenal, kan masih sama-sama keluarga FIB UI, dan kita bakal terus ketemu, seenggaknya dalam kurun waktu satu semester di kelas MPKT A.

Tiga puluh menit ...

Empat puluh lima menit ...

Enam puluh menit ...

Seratus dua puluh menit ...

Seratus tujuh puluh menit ...

... dan sang dosen tak kunjung datang....

Mungkin inilah rasanya di-PHP-in dosen. Belum tentu di-PHP-in juga, sih, bisa jadi emang dosennya punya halangan untuk hadir.

Akhirnya, selama 3 x 50 menit, gue cuma nongkrong di depan lab. komputer bareng teman-teman. Sedih, ya? Ga juga, ah! Asik juga, kok! Lumayan, kan, dapat teman baru. Udah gitu, gue jadi tahu, kalau maba-maba dari Jurusan Sastra Prancis disuruh bikin nametag tiga dimensi berbentuk botol parfum Chanel no. 5, dan nametag-nya gede banget! Sayang, gue ga sempat minta gambarnya ke teman gue. Terus ... gue akhirnya dapat info kalo ternyata salah seorang maba Sastra Jepang malah udah lulus SMA sejak 2006. Dia ada di kelas paralel, sih ... jadi, wajar ajalah, ya? Ya ... emang, sih, kelas paralel itu tujuannya untuk memberi kesempatan kuliah bagi orang-orang yang ijasah SLTA-nya berumur lebih dari tiga tahun.

Senin itu, gue cuma punya satu mata kuliah (matkul). Tapi gue belum mau pulang. Ya ... sayang aja, ya, masa' mahasiswa cuma ku-pu-ku-pu (kuliah-pulang-kuliah-pulang)? Jadi, gue dan teman-teman satu jurusan gue memutuskan datang ke Perpustakaan Nasional untuk melakukan pendaftaran menjadi anggota.